Cahya...ketua omda |
Musyawarah Kerja atau biasa dibilang Muker adalah salah satu agenda rutin omda aku, Gamapuri. Disini kami bisa kumpul bareng, ngobrol bareng, makan bareng, kenalan sama anak-anak baru dan yag paling penting adalah pemilihan ketua dan wakil ketua omda. Periode ini, giliran 47 sebagai calon ketua omda. Awalnya, aku milih Muti sebagai ketua, tetapi karena dia adalah orang yang super duper sibuk, akhirnya entah siapa yang aku pilih.
okeh, awal cerita dimulai pukul 16.00. Malas buat bangun dari tempat tidur maupun mandi buat berangkat ke kampus. Tetapi, demi Gamapuri, apapun akan aku lakukan. Aku bergegas bangun, mandi dan sholat untuk selanjutnya datang ke acara Muker sore itu. Dengan stelan baju dan kerudung ungu, kesukaanku, aku berlari menuju ruang B1C1. Aku kira, aku terlambat parah, tetapi ternyata acara belum dmulai karena menunggu teman-teman yang lain. Aku disambut oleh teman-temanku dari angkatan 48, yang saat ini menjadi panitia Muker. Gak ada perbedaan diantara kami, hanya muka aku yang terlihat lebih lusuh dibandingkan mereka. Kue dan minuman langsung aku santap dan habiskan, soalnya aku belum makan sore itu. hah...kenyang.. Banyak wajah asing saat itu. Akupun mulai mencari tempat duduk untukku melepaskan rasa letih ini.
Kursi deretan nomor dua dari belakang yang aku pilih. Saat itu, terlihat sosok lelaki yang tak asing lagi bagiku. Cahya Faisal Reza, si pendiam dari Fakultas kehutanan. Dia salah satu sahabatku di omda dengan otak encer. Tak pernah kusia-siakan dia saat TPB untuk sekedar membantuku belajar kalkulus atau mengerjakan PR ku. Dia pun tak pernah menolaknya. Ahhh...sering kubilang dia itu bodoh dalam bergaul. Semenjak SMA, dia adalah orang yag selalu kubenci, karena dia adalah raja mencontek di kelas hingg dia mendapat juara umum. Senyum lugunya menyambutku saat itu. Aku menuju arah dia dan duduk tepat disampinya. Karena lama tak bersua, obrolan-obrolan ringanpun terus kami lakukan. Mulai dari akademik, kehidupan sehari-hari, kabar sampai pacar. entah apa sebenarnya manfaat dari itu semua. Kami hanya melepas rindu sebagai seorang sahabat yag jarang bertemu, padahal satu kampus di IPB.
Ada yang berubah dari dia saat ini. Dia gak pendiam lagi, lebih terbuka dan yang jelas dia berani buat ngomong di depan, walau hanya sekedar bilang HAI. Dulu, dia lebih memilih mengepel lantai ataupun nyapu daripada harus berpidato di depan. Dia pernah menjadi ketua angakatan saat masa-masa MPD. Sungguh luar biasa bagiku. Entah apalagi yag kami bicarakan sampai kami lupa kalau saat itu sedang berlagsung acara lain. Yang aku ingat saat itu juga, dia siap menjadi ketua Gamapuri. Awesome banget saat aku dengar kalimat itu. Dengan guarauan aku berkata: Aku siap membantumu.
Singkat kata, pemilihan ketuapun dimulai. Ada 6 kandidat ketua yang akan dipilih, dan salah satunya Cahya. Mereka semua dituntut untuk menyampaikan Visi dan Misi. Amazing banget pas Cahya menyampaikan Visi dan Misinya. Intinya, dia 90 % siap menjadi ketua.
*******
Penentuan ketua omda dilakukan secara musyawarah. Hampir semua orang mendukung Cahya-Anggar sebagai calon ketua dan wakil ketua. Setelah memalui beberapa perdebatan, akhirnya mereka berdua terpilih. Saat pengumumanpun, wajah lugu Cahya terus dipancarkannya.Aku tahu, dia adalah orang yang terus semangat dalam belajar, apapun itu. Dia berkomitmen tinggi dan aku yakin dia bisa.
Selamat Buat Cahya-Anggar, semoga GAMAPURI akan menjadi lebih baik dan indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar