Assalamualaykum...
Aji |
ehm...Kali ini, saya akan bercerita tentang temanku dari SMP sampai SMA. Dia bernama Aji, lengkapnya Aji Setayawan. Aku ingat sekali saat aku daftar di salah satu SMP favorit di kotaku. Aku melihat seorang laki-laki kecil, sendiri tanpa didampingi orang tua. Dia berdiri bersandar di kayu, penopang kelas IX E. Aku kira dia anak seorang guru yang masih berusia 6-7 tahun saat itu. Saat pembagian kelas, ternyata sesosok lelaki itu adalah siswa baru. Dia terlihat sendiri dan minder. duduk paling depan dengan tas ransel besar yang masih digendong di punggungnya.
Tiga tahun bukanlah waktu yang singkat untuk saling mengenal dengan teman-teman satu kelas saat SMP. Saat kelas 1, dia pernah mengeluhkan keadaan matanya. Dia sulit melihat tulisan di papan tulis, hingga akhirnya dia selalu duduk paling depan. Aji tidak berani meminta dibelikan sebuah kacamata, karena ayahnya hayalah seorang penjaga sekolah dan ibunya seorang penjual nasi di pasar, dekat rumahnya. Sedih, saat mendengar cerita itu dan hingga akhirnya, kami satu kelas menyisihkan sebagian uang jajan untuk dibelikan sebuah kacamata untuk Aji. Bukanlah minus yang kecil, ternyata dia minus 5 baik mata kanan ataupun kirinya. Kacamata baru, semangat baru, tuturnya kala itu.
Saat kelas 2 SMP, aku juga sering sekelompok dengan Aji. Pernah aku sekelompok dalam pembuatan laporan karya ilmiah. Bekerja sama dengan Aji itu sangat menyenangkan. Dia rame, pinter dan kritis. Selain itu, aku juga pernah sekelompok olahraga dengan Aji. Pernah aku berkunjung ke rumahnya untuk membuat laporan olahraga. Rumahnya tak jauh dari pasar, sebuah gang kecil di belakang sebuah rumah mewah, milik juragan kelapa. Aku heran saat kesana. Tak hanya dia yang fisiknya kecil, tetapi adiknya pun demikian. Aku mulai memberanika diri bertanya padanya. Namun dia tak mau menjawab pertanyaanku dan teman-temanku saat itu. Dia hanya bilang kalau dahulu, dia punya kakak denga fisik yang sama, namun telah kembali ke Allah saat kecil. Okeh, kami tak berani lagi menanyakan hal itu kepadanya.
Masa SMP pun berakhir dan dilanjutkan dengan masa SMA. Ternyata, Aji mendaftar di tempat yang sama denganku. Kali ini, dia ditemai Dani, teman SMP ku. Tak ada yang janggal saat awal-awal masuk SMA. Tetapi, saat kelas 2, Aku mendengar kabar kalau Aji sakit. Tak tahu dia sakit apa dan teman sekelasnya pun tak tahu. Setelah berhari-hari, salah seorag guru menyiarkan bahwa Aji sangat membutuhkan darah untuk kelangsunga hidupnya. Dan ternyata dia mengidap penyakit TALASEMIA. Sebuah penyakit turunan yang sangat mematikan dan hanya sedikit orang yang mengidap penyakit itu. Kaget, saat tahu itu semua dan bagiku sebuah pertanyaa sejak SMP terjawab hari itu juga. Saat kelas 1 dan 2, Aji sering bolak-balik rumah sakit karena kondisinya yang semakin menurun. Kulit dan mata Aji berubah menjadi warna kuning pucat dan tak jarang dia pingsan saat dilaksanakan pelajaran. Entah apa yang dirasaka dia saat itu dan apa pula yang dia lakukan setelah lulus SMA. Tak terdengar lagi kabarnya. Saat dikonfirmasi beberapa hari yang lalu, dia sedang diraat di RS di kotaku. Dan hari ini, 4 Oktober 2012 malam, Aji kembali ke sisih Allah. Aji meninggalkan sejuta kebaikan dan keikhlasan di dunia ini. Aji gak pernah minder akan kekurangannya dan Aji tak pernah malu untuk tidak menyerah.
Aku, Temanmu SMP dan temanmu SMA akan selalu mengenangmu dalam doa. Allah akan selalu menuntun jalanmu dan tenanglah di sana. Selamat tinggal AJI SETYAWAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar