Senin, 25 Februari 2013

'SEMANGAT'

SEMANGAT... Sering aku mendengar, mengucapkan dan menulis kata itu dalam kehidupan ini. Saat sedang down, saat sedang sedih, saat sedang capek, saat sedang gak mood dan saat-saat gak menyenangkan, kata SEMANGAT ini mempunyai efek yang sungguh luar biasa. Entah kenapa kata ini yang pertama kali diucapkan, entah emang karena kebiasaan atau emang latah #loh. 
Ramdana Sajja, seoranng teman satu departemen yang mengingatkan kata itu, saat benar-benar down. Terus mengucapkan kata semangat dengan ekspresi manjanya. Hemmm... sangat membantu memulihkan semangat ini. Terus-terusan diucapkan dari pagi, siang, sore dan malam. SEMANGAT!!!
Hem...entah apa yang membuat awal semester ini down dan sedikit terpuruk. Kalau dipikir sih, gak begitu penting. Namun entah mengapa hal kecil ini benar-benar membuat semakin terpuruk. Entah mengapa saat orang-orang mulai semangat dengan hal-hal baru, malah aku merasa mundur ke belakang, menyendiri dan sedikit sakit. Saat mengetahui orang yang benar-benar disayangi akan segera pergi, mungkin untuk selamanya. Tak dapat lagi bercerita bersama, tak dapat lagi saling menyalahkan dan memuji, dan tak dapat lagi melihat senyumannya.
Aduuuh,,,ada apa ini??? Baru juga 1 semester kenal. Kenapa tak dari dulu kamu aku kenal? Terlalu menjaga image kah aku atau Anda ini? Atau mungkin kita berbeda umur? atau alasan lainnya? Yang jelas baru beberapa bulan ini aku merasa dekat.
Ucapan pergi itu baru aku ketahui beberapa hari ini. Untuk sekedar mencari penghidupan yang lebih baik. Yah tak apalah, itulah sebuah pilihan hidup. Tak mampu bagiku tuk melarang segala urusanmu. Perbincangan beberapa hari ini cukup membuat aku senang. Karena kamu adalah kakak terbaikku. Selamat sampai tujuan dan berbahagialah dengan calon pendamping hidupmu kak. Aku akan selalu mendoakan terbaik untukmu.
Ingin ku telfon Bapak-Ibuku secepatnya untuk mengetahui kabar gembira ini, namun menyakitkan bagiku. Allah senantiasa memberikan yang terbaik bagi umat-Nya. Namun dengan cara yang sangat berbeda satu dengan lainnya. SEMANGAAAAT!!!!

Di Balik RK Pinus 2

IPB, memiliki berpuluh bahkan ratusan ruang perkuliahan dan laboratorium. Ruang kuliah tersebut tersebar dari CCR sampai dengan ruang-ruang yang ada di tiap fakultas dan departemen. Di fakultas pertanian sendiri, ruang perkuliahan tersebar dari departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Agronomi dan hortikultura, Proteksi Tanaman dan Arsitektur Lanskap. Ada beberapa ruang kuliah yang cukup populer, yaitu GKA, RK 15 TAN A, RK FAC 14 dan 16, dan satu-satunya ruangan yang sudah terpasang AC, RK Pinus 1 dan 2. Namun, ruangan yang penuh kenangan baik yang menyenangkan ataupun menyedihkan adalah RK Pinus 2. 
RK Pinus 2, salah satu ruangan yang memberikan kenangan yang sangat berkesan selama semester 5 kemarin. Entah apa yang menjadikan ruangan ini begitu istimewa di mata aku ini. Mungkin karena hampir setiap saat aku kuliah di ruangan ini, mulai dari Dasar Bioteknologi Tanaman (Biotek), responsi Rancob, dan lupa apalagi. Selain itu di ruangan ini aku dapat berinteraksi dengan teman-teman dari Malaysia, kakak rancob yang aneh (kak Andri Hamidi dan Kak Nita). Bukan hanya sekali aku sekelas dengan anak Malaysia, tapi berkali-kali sampai aku merasa bosan dengan wajah aneh mereka. Tapi jujur interaksi aku dengan mereka sangat terbatas.
Pinus 2, apalagi yang harus aku ucapkan lagi. Responsi Rancob di ruangan ini yang membuatku semakin dekat dengan kakak-kakak asprak, yang pada awalnya menurutku jutek. Tapi lama kelamaan akupun merasa nyaman dan nyambung dengan mereka. Sampai saat ini akupun sungguh dekat dengan mereka. Sering makan bareng, nge-net bareng, ledek0ledekan bareng bahkan curhat bareng. Sering kami begadang bareng di Lab Pemuliaan Tanaman atau Batang Pohon, dekat Himagron.
Semakin dekat dengan mereka, teman-teman Malaysia. Padahal gak begitu kenal dengan mereka saat itu. Namun aku yakin kita bakalan dekat. Tak mau aku menyia-nyiakan kesempatan untuk punya teman dari luar negeri. Tak akan aku sia-siakan kesempatan untuk mengenal kebudayaan mereka. Namun itu semua terkenadala oleh sikap mereka yang sangat tertutup dan  sangat menghormati kaum hawa. Dan ternyata benar, berawaldari Pinus 2 ini akupun menjadi cukup mengenal mereka walaupun hanya sekedar nama. Namun di penghujung waktu kepulangan mereka ke Malaysia, tak aku sia-siakan kesempatan untuk lebih mengenal mereka. Hingga akhirnya terbentuklah sebuah persahabatan kecil antara aku, Anuar dan Kamal. Sering kami menanyakan kabar satu sama lain, baik lewat FB maupun twitter. Senang mempunyai kesempatan berharga ini.
Teruntukmu, Pinus 2. Entah apa yang harus aku lakukan untuk berterima kasih kepadamu. Kamu telah membuat semester 5 ini sangat berkesan dan menyenangkan. Kamu mempertemukan aku dengan orang-orang hebat. Kamu membuat aku mengerti arti persahabatan sejati. Terima kasih ruang Pinus dua dan temanmu Pinus 1.
hahahahaa

Rabu, 20 Februari 2013

Retorika Tugas TPI


 Lucu, geli dan kadang terlihat aneh. Bukan menyombongkan diri karena sering menyambangi perpustakaan LSI atau hanya sekedar download film ataupun lagu di sini. Lebih sering untuk sekedar tidur, mencari jurnal ilmiah ataupun meminjam buku lalu dibaca di kosan ataupun kampus. Tak betah harus berlama-lama di LSI karena terlalu pusing melihat orang mondar-mandir atau mahasiswa tingkat akhir dengan segala kebimbangannya menuliskan kata demi kata menjadi sebuah kalimat, alinea, lembaran-lembaran tulisan dan berakhir dengan skripsi.
            Teknik Penulisan Imiah atau lebih gaulnya disingkat dengan TPI membuat manusia-manusia ini terlihat berbeda. Bersemangat kala harus mencari judul buku di komputer perpustakaan, mencari judul buku diantara ribuan buku yang terjajar rapi di rak ataupun kebingungan karena tidak tahu bagaimana mencari buku di rak-rak tersebut. Terlihat pula mahasiswa yang baru pertama kali menyambangi tempat ini dengan latahnya membawa tumpukan buku tebal dengan puluhan ataupun ratusan lembaran, dibawa menuju tempat peminjaman buku. Wajah-wajah kusam namun baru pertama kali menginjakkan kaki di LSI karena sebuah tuntutan tugas dari dosen TPI.
            Sedih saat dulu harus disepelekan karena sering ke LSI. Mungkin juga terlihat mahasiswa ‘sok’ karena lebih sering menyendiri dari pagi sampai malam di LSI ataupun bergaul dengan para peneliti hebat di kampus. Apakah terlalu berlebihan hidup ini kala harus membawa 1 ataupu 2 buah buku untuk dibaca di kamar? Mungkin mereka beranggapan bahwa buku itu gak terlalu penting dibandingkan nongkrong di suatu tempat, ngobrol ataupun rapat. Mencari passion apa yang akan dipilih nanti, adalah motivasi saat itu. Dan terbukti, saat orang lain pusing memikirkan apa yang akan dicari, telah disematkan dalam pikiran ini kedelai. Mereka terlihat takut dan gagap karena harus menunda lebih lama sedikit kelulusan, namun apabila passion telah didapatkan pasti semua akan berjalan lancar, bukan hanya mengejar gelar sarjana pertanian.
            Terlihat semakin ramai di LSI ini dengan mahasiswa-mahasiswa ‘lugu’ yang sedang mencari ‘jati dirinya’ karena tugas TPI. Apalah guna sebuah buku tanpa penghayatan sejati, hanya dilihat pengarang, judul, tahun dan segala sesuatu yang dituliskan di sebuah daftar pustaka. Apalah artinya jika peminjaman ini hanya untuk sementara, hanya karena memenuhi tugas TPI atau sekedar ingin dipandang bahwa ‘SAYA ANAK LSI’.
            Semoga tulisan ini dapat mengetuk hati segala insan yang sedang digalau topik skripsi. Membuat kita sadar bahwa LSI bukanlah tempat hanya terlintas di otak saat dibutuhkan atau karena tugas TPI belaka, tetapi LSI adalah tempat yang menyediakan banyak ilmu baru yang akan memberikan manfaat bagi kehidupan kita.
#maaf jika terdapat mahasiswa ataupun mahasiswi yang tersinggung karena tulisan ini       

Senin, 11 Februari 2013

RESAH

Apaaaaalagi ini yang saya pikirkan? Apa pula ini yang saya resahkan? Bukan lagi topik, bukan lagi KRS dan bukan lagi organisasi. Tiba-tiba, saya resah dengan apa yang saya dengar sore tadi. Keresahan pertama, saat  kakak kelas saya bilang ada seorang mahasiswa yang membeli k***dom di salah satu supermarket di Bara. Kata kakak itu, mas-masnya gak ada tampang berdosa. Beberapa menit kemudian, mbak yang kamarnya di lantai satu juga terlihat shock saat memasuki kamarnya. Dia mengatakan hal yang sangat sensansional pula. Ada mbak-mbak, sepertinya mahasiswi yang membeli alat test ke****lan. OMG.... Sumpah sedikit gak percaya. Tapi, ya itulah kenyataannya. Memang yah, manusia sulit ditebak.
Keresahan berikutnya, datang dari salah satu kakak samping kamar. Dia masih bingung dalam mencari pekerjaan. Maklumlah,mahasiswa tingkat akhir. OMG... Akupun ikutan resah karena kakak ini,, Mau jadi apa saya selanjutnya nanti?>?

Sabtu, 09 Februari 2013

Nasehat

Nasihat ataupun nasehat, bagiku sama saja, entah yang mana yang sesuai EYD Bahasa Indonesia. Emmm,,mungkin tak asing lagi kata itu, sering kita dengarkan walaupun secara tidak langsung. Nasehat lebih menjurus ke hal-hal positif, biasanya juga disebut wejangan. Kadang pula nasehat diberikan oleh orang yang kita anggap lebih dewasa, lebih mampu, dan lebih banyak pengalaman hidup tentunya.
Okeh, begitupun yang saya rasakan beberapa hari bahkan beberapa bulan ini. Banyak nasehat dan masukan dari orang terdekat sampai orang yang saya anggap keluarga. Masukkan yang sangat memotivasi saya supaya berubah menjadi manusia, khususnya wanita, yang lebih baik lagi. Beberapa hal yang mereka lontarkan adalah: saya harus menjadi wanita yang lebih dewasa, menghargai waktu, menghargai orang lain, bijak dalam menghadapi permasalahan dan gak boleh seperti anak kecil lagi; berhijab yang sesuai ketentuan, dilarang keras pacaran; dan satu lagi dilarang galau. sebenarnya masih banyak masukan yang aku dapatkan,namun ini adalah masukan yang benar-benar saya pikirkan sampai saat ini. Emm.. Masukan yang sangat luar biasa kawan. Terima kasih.

Minggu, 03 Februari 2013

4 Februari 2013

Tepat pukul 23.59 sampai pukul 00.09 saya terus mengirim email terus. Jumlahnya sekitar 8 email. Sempat pesimis hingga akhirnya saya telfon satu persatu temanku yang katanya akan mengambil topik Prof. Munif. Beliau sangat digandrungi karena researchnya, termasuk saya. Saya mengidolakannya sejak semester 3 saat beliau mengajar Dasgron. Sering beliau menceritakan hal yang sama saat mengajar, namun itulah uniknya dan seninya. Ekofisiologi kedelai bahasannya. Kata orang-orang susah sih, tapi bagiku ini merupakan tantangan yang harus dipecahkan. 
Namun, sedikit angan pasti itupun datang saat mengetahui penelitiannya itu cukup waktu lama dan cukup menguras fisik. Tantangan yang sepertinya akan menjadi pengalaman hidup tak terkira. Bersama satu partner dari semester 3, sahabat yang baik, rajin, cerdas dan keren Abdul Jabar, kami siap menakhlukkan dunia. Mengambil sesuatu yang berbeda, karena saya tidak mau hanya menyimak dan menjadi penonton orang lain.  Huh...apapun itulah yang terbaik bagi saya, Terima kasih Allah SWT, orang tua, kawan-kawan dan kakak kakak yang senantiasa memberikan pencerahan dan bimbingan serta terus menemani di saat genting. Semoga saya akan senantiasa semangat sampai akhir nanti. Bismillah....
Nama: Sundari
NIM: A24100045
Nama Dosen: Prof. Dr Ir Munif Ghulamahdi, MS 
Topik Skripsi Pilihan: Pemupukan Kedelai Jenuh Air
Magang/Penelitian: Penelitian

TOPIK, Again

Lagi dan lagi... Kami para galau-ers AGH47 berpetualang, perbaikan gizi, games 'donald bebek' dan dengan alibi 'silaturahim'. Sekarang rumah Nunu yang kami rampok. Bakar ikan, rujakan, makanan lainnya ludes kami sikat. Korban si donald semuanya adalah pemain baru hari ini,,,kita kuak mereka sampai tuntas, layaknya sebuah talkshow dengan bintang tamu dari Hollywood.
Over all hari ini sangat menyenangkan. hahahaha...karena saya sedang Galau TOPIK Penelitian

Jumat, 01 Februari 2013

Saya Paling Muda dan Paling Gak dewasa

Hemmmm...teringat sebuah ucapan tadi malam, "kamu sih sun, masih kecil, masih labil, belum bisa menentukan pilihan yang menurutmu tepat." Heh,,tersontaklah saya. Mencoba mendalami arti kalimat tersebut. Hingga akhirnya terpikir oleh saya, saya masih 20 tahun, masih tingktat 3 yang lumayan akhir, masih belum banyak pengalaman hidup, masih manja, masih merengek dan yang jelas belum mampu menentukan pilihan dan memecahkan masalah secara bijak, emosional, dan lainnya. Oooohhh...gitu yah saya ini sebenarnya. Bukan hanya kak Shihab, Kak Anuar, Kak Nita, Kak Andri yang bilang demikian, kakak kandung dan orang tuakupun begitu. Sempat berfikir, masih terlalu dinikah aku untuk masuk dunia ini???... Iya sih, kan mereka raa-rata berusia di atas 22 tahun. Dan saya paling muda sebagai anggota 'geng' mereka. Hehehe...apa saya harus test kedewasaan, atau bersikap 'sok' dewasa supaya dianggap dewasa, atau saya harus terus bergaul dengan orang-orang dewasa?? Waktu yang akan menjawabnya. Danakan kuingat sebuah kalimat 'jadilah diri saya sendiri'... Huh...proses menjadi seseorang dewasa yang berat.



Jadul dan Galau Bareng Orang yang Lebih Tua

Bukan pertama kali saya bermalam di Batang Pohon, biasanya sih bareng kawan-kawan satu angkatan. Misalnya buat  ngerjain laporan, rapat ataupun sekedar ngenet gak jelas. Dan bukan pertama kalinya saya ngenet bersama kakak kakak senior ini. Kak Andri, Kak Nita, Kak Shibab, dan Kak Hans. Kakak2 rempong, jadul lagu-lagunya, NOAH fans club dan hal-hal aneh yang benar-benar saya gak suka. Anti film korea dan lagu-lagu jaman sekarang. Nike Ardila, Nafa Urbach, danera 90an adalah musik kesukaan mereka. Tak lupa banyolan khas tentang saya. Malaysia lah, Kamal lah, Anuar lah, Rendy lah, dan gosip-gosip gak jelas lainnya.
Disisi lainnya, mereka sangat cocok buat sharing-sharing juga. Hemmm... Tak terasa, mereka akan segera meninggalkan kampus IPB ini. Terima Kasih...hohoho

Tingkat Akhir???

Astagfirullah...inikah yang dinamakan kegalauan dan kebimbangan kelas dewa? Bukan masalah jodoh, pekerjaan, organisasi atau yang lainnya. Ini masalah masa depan dimana saya harus menentukan pilihan dan memperebutkan pilihan tersebut dengan baik. Awalnya sedikit ragu, dimana saya harus bertanya sana dan sini, meminta saran dari sahabat, kakak, dosen atau orang yang sebenarnya belum terlalu aku kenal namun pengalaman beliau sungguh luar biasa. Dan namun keraguan itu masih benar-benar ada dalam hati ini. 
Mungkin karena aku belum cukup dewasa dalam hal ini, anak bontot yang manja dan mungkin juga umur mempengaruhi karena belum banyak pengalaman. Sering saya sharing dengan sahabat sekaligus abangku di Malaysia, Anuar. Meskipun dia aneh dan ngeselin, tapi kedewasaannya yang membuat saya terpukau dan sedikit heran. Katanya pengalaman hidup di Malaysia dan Indonesia yang membuat dia sangat menghargai hidup. Entah apa yang ia pikirkan, yang jelas dia sangat dewasa.
Okehh...akhirnya dan akhirnya sedikit titik terang terlihat sinarnya di Jumat pagi. Jabar, salah satu teman baikku, dia bilang keinginannya satu PS dengan sayadengan berbagai konsekuensinya. Entah kenapa dan bagaimana saya bisa mengagumi dosen ini. Beliau gak cakep, beliau gak terlalu kece, namun cool (lho). Saya merasa luar biasa saat beliau memperlihatkan hasil penelitian supernya dan membuat beliau mendapat gelar Profesor. Beliau juga merupakan PS dari kak Andi dan kak Hans. Dosen terbaik pula menurut kak Nita. Uwoooww...selalu optimis akan beliau ini. Wish me luck...AAMIIn...