Rabu, 20 Februari 2013

Retorika Tugas TPI


 Lucu, geli dan kadang terlihat aneh. Bukan menyombongkan diri karena sering menyambangi perpustakaan LSI atau hanya sekedar download film ataupun lagu di sini. Lebih sering untuk sekedar tidur, mencari jurnal ilmiah ataupun meminjam buku lalu dibaca di kosan ataupun kampus. Tak betah harus berlama-lama di LSI karena terlalu pusing melihat orang mondar-mandir atau mahasiswa tingkat akhir dengan segala kebimbangannya menuliskan kata demi kata menjadi sebuah kalimat, alinea, lembaran-lembaran tulisan dan berakhir dengan skripsi.
            Teknik Penulisan Imiah atau lebih gaulnya disingkat dengan TPI membuat manusia-manusia ini terlihat berbeda. Bersemangat kala harus mencari judul buku di komputer perpustakaan, mencari judul buku diantara ribuan buku yang terjajar rapi di rak ataupun kebingungan karena tidak tahu bagaimana mencari buku di rak-rak tersebut. Terlihat pula mahasiswa yang baru pertama kali menyambangi tempat ini dengan latahnya membawa tumpukan buku tebal dengan puluhan ataupun ratusan lembaran, dibawa menuju tempat peminjaman buku. Wajah-wajah kusam namun baru pertama kali menginjakkan kaki di LSI karena sebuah tuntutan tugas dari dosen TPI.
            Sedih saat dulu harus disepelekan karena sering ke LSI. Mungkin juga terlihat mahasiswa ‘sok’ karena lebih sering menyendiri dari pagi sampai malam di LSI ataupun bergaul dengan para peneliti hebat di kampus. Apakah terlalu berlebihan hidup ini kala harus membawa 1 ataupu 2 buah buku untuk dibaca di kamar? Mungkin mereka beranggapan bahwa buku itu gak terlalu penting dibandingkan nongkrong di suatu tempat, ngobrol ataupun rapat. Mencari passion apa yang akan dipilih nanti, adalah motivasi saat itu. Dan terbukti, saat orang lain pusing memikirkan apa yang akan dicari, telah disematkan dalam pikiran ini kedelai. Mereka terlihat takut dan gagap karena harus menunda lebih lama sedikit kelulusan, namun apabila passion telah didapatkan pasti semua akan berjalan lancar, bukan hanya mengejar gelar sarjana pertanian.
            Terlihat semakin ramai di LSI ini dengan mahasiswa-mahasiswa ‘lugu’ yang sedang mencari ‘jati dirinya’ karena tugas TPI. Apalah guna sebuah buku tanpa penghayatan sejati, hanya dilihat pengarang, judul, tahun dan segala sesuatu yang dituliskan di sebuah daftar pustaka. Apalah artinya jika peminjaman ini hanya untuk sementara, hanya karena memenuhi tugas TPI atau sekedar ingin dipandang bahwa ‘SAYA ANAK LSI’.
            Semoga tulisan ini dapat mengetuk hati segala insan yang sedang digalau topik skripsi. Membuat kita sadar bahwa LSI bukanlah tempat hanya terlintas di otak saat dibutuhkan atau karena tugas TPI belaka, tetapi LSI adalah tempat yang menyediakan banyak ilmu baru yang akan memberikan manfaat bagi kehidupan kita.
#maaf jika terdapat mahasiswa ataupun mahasiswi yang tersinggung karena tulisan ini       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar