Koplak, ngakak, dan persiapan yang benar-benar apa adanya. Mungkin ini patut aku kasih buat acara hari ini, 22 September 2012. Pembagian cabai, yang rencana awal akan dihadiri oleh para dosen pembimbing, ternyata gagal alias gak ada satupun dosen yang datang. Dan sesuai plan B, si kecil Takbir, akan mengisi acara ini dengan apa adanya pula. Slide-slide yang dibuat pun merupakan hasil karyana, H-1 acara Desa Cabai season 2. Pesimis-pesimis, itu yang kami rasakan awalnya. Aduuuuhhh...dengan dana yang pas-pasan kami mencoba untuk bangkit dan selalu optimis. Pasti ada jalan, walaupun kerikil-kerikil kecil kadang menghambat perjalanan kami. Dihinalah, dicacilah, dikucilkanlah (bahasa lebay)...tapi ini semua gak akan pernah mematahkan semangat kami. Tujuan kami hanyalah mengabdi ke masyarakat, gak lebih. Kami hanya ingin memberikan sedikit kemampuan kami dalam bidang Pertanian, bukan hanya hura-hura, ngehedon, dan selalu aneh-aneh.
Oke, kami mulai beraksi sekitar pukul 06.30 pagi. Males awalnya, soalnya harus bangun pagi dan mandi pagi di hari libur, tapi aku mencobanya dan ternyata bisa. Kami memulai aktivitas dengan membersihkan gulma dalam pot, kemudian memisahkannya supaya memudahkan dalam pembagian nanti. Oke, setelah agak selesai kemudian kami sarapan pagi dengan menu nasi kuning ala kadarnya, hanya Rp 2000,00 dan entah itu beli dimana, yang penting perut terisi, makasi Dana dan Radhiya. Setelah makan, kami menuju ke Masjid Al-Barokah buat ngikutin pengajian ibu-ibu, sebelum acara dimulai. Hahaha...namanya anak muda, pasti males kalo ikutan begituan apalagi si penceramah pake bahasa Sunda, kagak ngarti aing mah. Akhirnya kami hanya bercengekrama di luar masjid sambil breafing sekilas tentang acara nanti. Oke, tepat pukul 09.30 pengajian selesai dan kami siap beraksi. Si Resa sebagai pembawa acara, Elfan si pemberi sambutan dan si kecil sebagai pengisi acara, oh iya aku dan Koko Ari sebagai PDD ala kadarnya. Banyak yang antusias sama acara ini. Banyak dari cabai mereka yang tumbuh oke (Desa Cabai Season 1). Tapi entahlah, kan aku gak pernah benar-benar liat. Tapi tujuan sebenarnya kami belum tercapai yaitu Warga akan memanfaatkan pekarangannya. Si kecil Takbir terus meyakinkan warganya supaya menanam komoditi lain agar pekarangan rumah mereka gak terbengkalai, okeh nanti kita liat perubahan dari warga.
Saat yang benar-benar menguras tenaga, jiwa dan emosi pun tiba. Bagi-bagi cabai ke warga. Aku yang sebelumnya sebagai PDD sekarang berubah menjadi si penerima tamu alias penunggu para warga untuk mendaftar. Riweh banget dah, warga pada gak sabar dan mereka pada curang. Bukan curang juga sih, tap gak jujur. Mereka menyuruh anak dan suami mereka buat ngambil cabe lagi dengan nama yang berbeda. Kami sempat kecolongan beberapa kali, namun itu semua dapat diatasi dengan jurus jitu kami. Hehehe.... Okeh setelah selesai semuanya, hampir pukul 12.00, kami beristirahat sambil foto-foto. Yah, mungkin aku dan temanku kurang sempurna sehingga banyak hal dan kesalahan yang sering aku perbuat. Tapi aku mohon pengertian dan maafnya. Oh iya, satu lagi. Temanku yang awalnya sama sekali gak mau difoto, sekarang sangat narsis dan paling banyak foto dia di kameraku. Fiuuuuhhh...benar-benar capek.
Bangtan...Build up Super Team ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar