Rabu, 5 September 2012 adalah kali pertama aku kuliah minor, setelah 3 semester lamanya aku gak ngambil mata kuliah tersebut dan hanya berkutat dengan mata kuliah mayor dan interdept. Aku mengambil mata kuliah Teori Harga Pertanian dan Ekonomi Produksi dari Departemen Ekonomi Sumberdaya Lahan, yang notabene gak ada praktikum dan prasyarat apapun. Perlu perjuangan untuk memperoleh kursi di mata kuliah ini, soalnya aku harus mengurusnya ke rektorat karena kehabisan kursi. Tapi, alhamdulillah aku mendapatkan kursi di matakuliah ini.
Kuliah Teori Harga Pertanian. Kuliah ini dilaksanakan di RK Ofac B1.2. Mampus nih, soalnya yang aku tahu ruangan ini gak ber-AC dan walaupun terdapat kipas angin, gak berfungsi secara optimal sebagai pendingin ruangan. Ditambah lagi pelaksanaan kuliah di siang hari tepat pukul 13.00 (jam orang tidur siang). Apa yang aku bayangkan ternyata sesuai dengan kenyataannya. Oh ya, yang lebih miris, ada satu deret tempat duduk yang tidak terdapat meja, padahal kuota ruang kuliah adalah 90 mahasiswa. Sialnya lagi, saat aku masuk kuliah, baju batik usang milikku sobek gara-gara terdapat besi kecil di meja yang nyantel di bagian punggung. Pas aku lihat... WOW...sekitar 30 cm panjang robekannya.
Panas, gerah, keringat mulai bercucuran saat 15 menit aku duduk di ruang ini. Empat kipas angin besar hanya sebuah tontonan aneh dan sama sekali gak bikin adem nih ruangan. Dosen telat hampir 1 jam menambah rasa kesal ini. Apalagi saat dosen memberitahukan bahwa yang akan mengajar matakuliah THP ini adalah Mr. Ujang dan Mr Novindra (keduanya merupakan dosen yang amat sangat gak jelas saat mengajar, pengalaman di mata kuliah Ekonomi Pertanian). Suara dosen yang mengis pendahuluan juga sangat menyebalkan. Suaranya yang pelan dan lembut membuat aku terlena dan mengatuk selama 1 jam perkuliahan.
Benar-benar di dunia asing saat aku melihat banyak manusia-manusia modis nan cantik, berasal dari FEM, memenuhi ruang kelas. Beda banget saat aku melihat manusia-manusia lusuh nan dekil dari departemenku. Sedikit yang aku kenal dari mereka. Aku hanya banyak diam sambil sesekali tertawa karena tingkah komti kelas, Ujang Kurnia, salah satu teman satu departemen. Yah...dia adalah seorang tumbal dari kejahatan kami, para tim sukses deprtamen AGH, yang sangat puas ketika Ujang terpilih menjadi komti kelas.
Ekonomi Produksi. Ini merupakan salah satu mata kuliah minor kedua yang aku ikuti. Kali ini ruangan kelasnya di RK H101, dekat kantin Sapta. Ruang kelas ini sedikit lebih dingin dari ruang kelas sebelumnya. Terdapat 4 buah AC walaupun hanya 2 yang hidup. Jumlah mahasiswa yang lebih sedikit membuat ruang kelas lebih kondusif dibanding kuliah sebelumnya. Akirnya, aku menemukan teman-tema sesama minor di kelas ini. Satu jam kami menunggu, tak kunjung seorangpun dosen masuk ke kelas. Hingga kahirnya rasa kesal ini dan penilaian bahwaDOSEN DARI MINORKU SERING TELAT. Oke, aku tetap sabar menunggu sambil sesekali bercanda dengan Nabila, Elfan, Dana dan Radiya karena ada seorang teman bernama PONIMAN, si pembela poni dan ke-gabutan saat praktikum, yang selalu satu kelas dengan kami. Akhirnya, sesosok lelaki dewasa datang dengan jaket krem yang dikenakannya. Dia adalah Mr Novindra, mantan dosen Ekoper yang bikin ngatuk parah saat ngajar. Hati ini mulai gelisah saat dia berkata bahwa dia akan memegang kelas kami. Tapi akua harus positif menanggapinya, dan berusaha menerimanya. Ada sedikit kabar gembira untuk para Agrohoter saat terselip kalimat: Bu Hastuti akan mengajar di kelas ini juga. OOOhhh betapa indahnya dunia ini saat harus bertemu kembali bu Hastuti, salah satu dosen favoritku. Dua setengah jam aku harus bergulat dengan Ekonmi Produksi. Tak apa, karena ini merupakan sebuah pilihan. Dan semoga minorku ini sangat bermanfaat bagi kehidupanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar