Kutuliskan cerita ini sesaat setelah aku makan bubur kacang hijau Madura di depan Telkom, Bara. Awal cerita, aku bertemu dengan dua orang sahabatku, Budi dan Asep. Kami berpapasan saat aku buka pintu pagar kosanku. Aku hanya bilang'hai' pada mereka. Memang mungkin Allah akan mempertemukan kami kembali. Saat aku tiba di ATM BNI, aku kembali bertemu mereka. Aku lihat Asep sedang bercanda denga seorang anak kecil cantik yang belum aku tahu siapa namanya dan Budi yang sedang keluar dari ATM. Tak berapa lama, aku mengambil uang yah hanya cukup untuk makan (hahaha...agak puitis). Aku mulai ngobrol-ngobrol gak jelas, mulai dari kuliah, belajar, kakao, dan urusan cewek. Hahaha... emang cowok-cowok gak jelas. Setelah agak lama ngorol, Asep mengajak kami untuk makan. Yah, awalnya aku takut gendut tapi tak apalah, aku laper sih. Setelah berjalan beberapa langkah, akhirnya kami sampai juga di bubur kacang hijau Madura. Sambil terus ngobrol. Biasanya cewek yah yang cerewet, ini malah cowok yang cerewet dan bawel banget. Tapi seru sih.hehe. Tak kusangka, kedua sahabatku ini suka pada orang yang sama. Dia adalah sahabatku juga, sebut saja Bunga (kayak korban kejahatan).
Bunga adalah seorang wanita cantik, baik, dan menurut aku dia adalah wanita ideal yang cocok dijadikan seorang isteri. Tapi ada satu yang kurang dari dia, kurang pandai masak. Tapi tak apalah, nanti dia pasti akan beljar juga kok. Lanjut lagi, dia itu pintar dan periang orangnya, ramah, dan sangat disegani oleh orang-orang disekitarnya. Awal aku kenal dia, aku kira dia anaknya serius, tapi ternyata dia camen (cacat mental) juga. Aku sering banget jalan sama dia. Banyak orang-orang yang bertanya sama aku, apakah dia udah punya pacar? Aku tak berani menjawabnya. Tapi aku yakinkan sekali lagi, dia itu wanita yang......
Asep dan Budi terus-terusan bertanya padaku tentang Bunga. Tapi yah aku jawab sebisanya aja. Sampai-sampai Asep bilang, aku akan berusaha demi Bunga. Begitu juga Budi, dia ingin seorang isteri yang seperti Bunga. Yah, mungkin itulah pikiran-pikiran para cowok. Kami juga sempat bercanda, kalau Asep pilih Bunga, mau diapain nati Mbak Yul? Kalau Budi, nanti si Mbak X juga dikemnain? Hahaha....Aneh banget mereka.
Tapi aku jujur, ini dari hatiku yang paling dalam. Banyak cowok yang menitipkan salamnya untuk Bunga. Dan aku berharap, Bunga akan mendapatkan yang terbaik karena aku yakin Bunga memang wanita hebat di mataku.
Itulah seorang sahabatku, Bunga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar