Pernah suatu ketika merasa hari-hari ini sangat sepi, terasa berat ketika hendak memulai langkah seorang diri. Namun disepanjang perjalanan ini, aku sadar dan yakin bahwasanya manusia nantinya secara fitrah memang akan kembali ke suatu titik dimana ia benar-benar akan tertinggal sendiri. Terbaring lemah tak bernyawa, terbaring seorang diri. Tak ada dering telephone yang kau tunggu,tak ada suara terminal yang kau rindu, tak ada juga gema kehidupan sang waktu. Maka dari itu, hidupkanlah jiwa-jiwamu yang telah mati dengan satu hal. Menulis ! Agar kesempatan hidupmu tak terbuang secara percuma.
Kutipan kalimat di atas aku copy dari salah satu sahabatku. Dia yang selalu semangat meskipun batinnya sedih, dia yang selalu tersenyum meskipun hatinya sakit dan kadang pula sikap kekanakannnya keluar juga saat dia benar-benar kesal. Namun entah kenapa dia itu sangat unik dan berbeda dari manusia-manusia seusianya, termasuk aku. Namun kadang juga kita berdebat karena kita berbeda tujuan hidup. Itulah yang aku suka dari sahabatku ini.
Hampir sebulan ini, kami tak berjumpa karena ada urusan masing-masing pihak. Entahlah, kapan terakhir kita saling ngobrol untuk membahas segala sesuatunya. Hemm,,saya pikir sahabatku ini telah sangat berbeda. Entahlah dari mana, tapi saya sungguh sangat melihatnya. Semoga kamu bisa menemukan hal terbaik dalam hidupmu. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar