Saya tak pernah menyangka sebelumnya. Mungkin ini hanyalah sebuah mimpi belaka ketika harus melanjutkan kuliah. Saya tidak pernah mendapatkan kepastian dan harapan. Mimpi kosong, harapan tiada kepastian, itulah yang saya alami kala itu. Untuk makan hari itu juga keluarga saya cukup repot, apalagi kuliah? Itulah salah satu pertanyaan yang mungkin tiada lagi akan ada jawaban, tanpa adanya suatu usaha dan perubahan.
Saya diterima IPB dan saya harus membayar sejumlah uang kala itu. Saya bingung, akankah saya mundur saja dari ini semua? Tapi petunjuk-Nya mengatakan tidak. Janganlah hanya putus asa, berharaplah akan ada sebuah kejaiban yang datang jika kau putus asa. Itu kalimat yang saya pegang teguh.
Akhirnya harapan dan keajaiban itu semua datang menghampiri saya. Saya diterima Beasiswa Bidik Misi yang dikeluarkan oleh DIKTI. Betapa bersyukurnya saya kala itu sampai juga hari ini. Bidik Misi yang membangkitkan semangat saya untuk menjadi manusia yang akan membawa perubahan untuk keluarga, mencerahkan akan harapan dan impian saya, kedua orang tua saya, dan keluarga saya. Dengan Bidik Misi saya mapu melanjutkan kuliah. Tak ada kata lain selain bersyukur atas nikmat Allah bagi saya. Bagi saya Bidik Misi adalah yang terbaik.
Bagi teman-teman semua, janganlah kita mengecewakan orang tua kita dan tentunya Bidik Misi yang telah memberikan kita sebagian impian kita. Kita buktikan kalau kita bisa melkukan yang terbaik, jangan hanya berharap "kapan uang bulan ini keluar?", tetapi maknailah semua yang terjadi di dunia ini. Ayo bangun negeri dan bangsa ini bersama Bidik Misi, supaya ada senyuman dan harapan untuk bangsa ini.
"Bersama Bidik Misi, untuk harapan dan keyakinan
Buatlah mereka bangga, orang tua kita, di sana"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar